“TAILOR MADE TRAINING (TMT)” - Maternal and Neonatal Emergency Care and Referral System in Islands to Improve Maternal and Neonatal Health
Politeknik Kesehatan Kemenkes mempunyai fungsi menciptakan tenaga Kesehatan dengan lulusan diploma yang profesional dan berkualitas untuk mengangkat derajat kesehatan masyarakat Indonesia diberbagai profesi kesehatan.
Untuk meningkatkan kompetensi tenaga kebidanan dan keperawatannya Politeknik Kesehatan Kemenkes Panggkal Pinang yang di motori oleh drg. Harindra,MKM sebagai direkturnya pada tanggal 26 Februari 2018 menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan Royal Tropical Institut Amsterdam Belanda yang diwakili dan sekaligus nara sumber yaitu ; Prisca Zwanikken, M.Sc, PhD dan Bianca Toolbom mengadakan pelatihan Program Stu-Ned Tailor Made Training dengan tema “ Maternal and Neonatal Emergency Care and Refferal Systen in Island To Improve Maternal end National Health.
Tidak sia-sia usaha yang luar biasa ternyata pengajuan proposal dua tahun yang lalu tentang pelatihan tersebut diatas pada awal tahun 2018 berbuah manis, proposal direspon oleh pihak Royal Tropical Institut yang berkedudukan di Amsterdam Belanda dengan mengirimkan tenaga assesornya ke Politeknik Kesehatan Kemenkes Pangkal Pinang mengadakan pelatihan tersebut bagi dosen kebidanan dan Keperawatan, sehingga nantinya dapat mempersiapkan mahasiswanya menjadi tenaga kesehatan yang berjiwa nasional dapat diandalkan secara professional dan beretika guna mengemban tugas dan melaksanakan pembangunan kesehatan.
Nuffic Neso Indonesia menangani beasiswa StuNed, yaitu beasiswa kerjasama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Belanda yang diperuntukkan bagi warga Negara Indonesia. Dengan kerjasama ini maka terwujudlah pelatihan Tailor Made Trainning. Kegiatan studi lapangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam memformulasikan kurikulum yang tepat, yang dapat memberikan gambaran nyata kondisi kesehatan masyarakat Bangka Belitung khusunya sebagai wilayah kepulauan, Dengan studi lapangan ini mahasiswa kebidanan poltekkes kemenkes pangkal pinang dengan kajurnya Neng Ayu Rosita, SST, M.Kes diharapkan nantinya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam ; penanganan kegawat daruratan maternatal dan neonatal dikepulauan, sistem rujukan maternal dan neonatal di kepulauan-kepulauan, pendokumentasian, monitoring dan evaluasi dalam sistem rujukan, memperoleh internasional best practices and lesion learnd tentang rujukan dikepulauan dan mampu membuat SOP dalam penanganan rujukan di daerah kepulauan /creat a SOP for improve referral system in island distric.
Pelatihan di buka oleh Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Sugiyanto, SPd, M.App.Sc, Dalam sambutannya Kapusdik SDM Kesehatan menekankan bahwa bidan sebagai tenaga kesehatan strategis yang memiliki peran terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak tentu harus senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya sehingga dapat mengatasi tantangan yang terjadi setiap hari di lapangan, yang salah satunya pada situasi kegawat daruratan (emergency).
Kemampuan bidan dalam menangani situasi kegawat daruratan amatlah penting dalam mencegah kematian ibu dan bayi baru lahir. Selain itu juga kemampuan dalam penatalaksanaan rujukan sangat penting untuk dikuasai oleh para bidan.
Oleh karenanya bahwa kegiatan pelatihan ?Maternal And Neonatal Emergency Care And Refferal System In Island To Improve Maternal Neonatal Health? melalui kerjasama antara Politeknik Kesehatan Kemenkes Pangkal Pinang dengan Program Beasiswa Stu-Ned Belanda Tailor Made Training ini sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan kebidanan.
Acara pembukaan ini dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, Bupati Bangka Selatan, Kepala BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka BelitungKetua IBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Direktur RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Camat Kecamatan Lepar dan Kepala Puskesmas Lepar. Pelatihan diadakan selama 10 hari dilaksanakan dari tanggal 26 Februari s/d 9 Maret 2018, 7 hari dikelas dan 2 hari studi lapangan di Kepulauan Lepar, Bangka Selatan